Kisah Si Doel Yang Tergerus Kemajuan Jaman.
Saya sebenarnya salah satu penggemar film "Si Doel Anak Sekolahan" bahkan sampe berkali-kali diputar di salah satu stasiun televisi saya selalu berusaha untuk menyempatkan waktu menonton film yang kental akan adat betawi ini.
Sebenarnya, ada banyak manfaat yang bisa kita petik saat menyaksikan akting Rano Karno, Cornelia Agatha, dan Maudy Kusnaedi, ini disamping memiliki nuansa percintaan dari ketiga peran tersebut akan tetapi film yang digarap sekitar tahun 90an ini juga menyajikan humor segar ala Mandra dan Alm. Basuki, Alm. Benyamin dan masih banyak lagi.
Adat Betawi seolah sudah mendarah daging dalam kisah film tersebut dilihat dari penggambaran tokoh melalui kontak dialog, lokasi pembuatan film dan segala printilan-printilannya saya rasa sudah "SANGAT PERFECT" sementara itu yang bikin saya makin mengacungkan jempol dari film ini adalah karakter tokoh dari Si Doel yang diperankan oleh Rano Karno yang begitu bersemangat dalam meraih impiannya dari mulai kuliah sampai lulus menjadi sarjana insiyur walaupun ditengah keterbatasan ekonomi dalam keluarganya
Saya sempat meneteskan airmata ketika melihat satu kisah dimana Si Doel hampir menyerah menjelang detik-detik ujian kelulusan menjelang wisuda dimana hanya gara-gara dia tidak memiliki biaya namun pada akhirnya Si Doel pun dapat menyelesaikan kuliahnya berkat bantuan seorang teman dekatnya yang diperankan oleh "Adam Stardust"
Yang kedua saat kisah dimana Si Doel telah lulus sarjana dan telah diterima bekerja di sebuah perusaahaan tambang minyak namun karena terhalang restu dari Babe yang diperankan oleh Alm. Benyamin, ia pun harus melepas impiannya untuk bekerja di perusahaan terkemuka tersebut.
Melihat semangat yang tanpa henti selalu ditunjukkan oleh Si Doel dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan tersebut memang terasa mengiris hati saya melihat kenyataan hidup sekarang ini, ditengah kemajuan pesat era globalisasi yang begitu pesatnya negeri tercinta kita ini seolah kehilangan sosok-sosok Si Doel masa depan. Kurangnya lapangan kerja serta semakin meningkatnya jumlah pengangguran dari waktu ke waktu secara tanpa kita sadari pemuda-pemuda kita di Indonesia ini kehilangan semangat dalam membawa perubahan untuk negara kita.
Sudah saatnya bagi saya dan para pemuda Indonesia yang lain membuat sebuah perubahan baru dengan semangat dasar kita sebagai pemuda yang enerjik, dinamis dan kreatif untuk berlomba-lomba serta menciptakan persaingan yang sehat dalam membuat sebuah inovasi baru misal seperti menciptakan lapangan kerja, atau berkreasi menciptakan sesuatu yang nantinya akan berguna bagi masyarakat banyak.
Tapi setidaknya saya sudah bisa menghembuskan nafas lega melihat belakangan ini sudah mulai tumbuh para pemuda-pemuda yang mulai memiliki jiwa enterprenuers dan pemuda-pemuda yang mulai menciptakan sesuatu dari hasil kreasi tangan-tangan mereka meskipun mereka bernagkat dari latar belakang yang berbeda.
Untuk itu majulah pemuda Indonesia kita!!Caw